11. Perubahan Lingkungan

PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA

  • Interaksi yang teratur antar komponen-komponen ekosistem menjadikan ekosistem dalam keadaan seimbang. Keseimbangan ekosistem tersebut tidak selalu statis (selalu tetap), tetapi dinamis (berubah-ubah). Perubahan lingkungan ini dapat mengarah kepada perbaikan lingkungan atau kerusakan lingkungan.
  • Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia.
  • Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam, seperti banjir bandang, gunung meletus, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, kekeringan, kebakaran hutan, angin puting beliung, dan perubahan musim.
  • Perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia meliputi segala aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, misalnya, kebutuhan pangan, sandang, papan, lahan, dan sarana transportasi.
  • Peningkatan jumlah penduduk yang diikuti dengan kemajuan iptek berakibat pada semakin banyaknya sumber daya alam yang tereksploitasi. Jika tidak dikendalikan, dapat menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Baik, barangkali video pembelajaran berikut bisa membantu kalian memahami konsep perubahan lingkungan. Ok, klik aja!

POLUSI (PENCEMARAN LINGKUNGAN)

  • Pencemaran lingkungan merupakan satu dari beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas lingkungan.
  • Pencemaran lingkungan (environmental pollution) adalah masuknya/dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Zat, energi, dan makhluk hidup yang dimasukkan ke dalam lingkungan hidup biasanya berupa sisa usaha atau kegiatan manusia yang disebut dengan limbah. Sebagian besar pencemaran lingkungan disebabkan oleh adanya limbah yang dibuang ke lingkungan hingga daya dukungnya terlampaui
  • Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup disebut dengan polutan.
  • Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi, atau panas yang masuk ke dalam lingkungan yang mempunyai akibat mengganggu mahluk hidup. 
  1. Pencemaran udara
  • Udara di atmosfir bumi kita merupakan campuran dari gas nitrogen (78%), oksigen (21%), gas argon (sekitar 1 %), (0,0035 %) dan sejumlah kecil uap air (sekitar 0,01 %). Jika komposisi gas di atmosfer tersebut mengalami perubahan, maka terjadilah polusi udara.
  • sejumlah oksida nitrat (NO2, NO3) dan oksida belerang sebagai polutan di udara dapat membentuk persenyawaan asam nitrat dan asam sulfat, dalam jumlah banyak bahan ini akan menimbulkan hujan asam yang akan merusak tumbuh-tumbuhan, mikroorganisme tanah, dan hewan-hewan air tawar
  • polutan di udara dalam jangka panjang dapat mengganggu kesehatan manusia seperti mata berair, batuk-batuk, penyakit pernafasan seperti bronkitis, emfisema dan mungkin kanker paru-paru.
  • selain itu polutan di udara dapat merusak bangunan karena lapuk, menyebabkan korosi pada logam, karet menjadi rapuh, cat menjadi pudar warnanya, kertas menjadi pudar dan rapuh ,kulit warnanya pudar dan rapuh, dan banyak lagi kerusakan lain yang sangat merugikan
  • Penggunaan CFCs, sebagai gas pendingin menyebabkan gas tersebut menjadi polutan di udara yang tak dapat terurai dalam jangka waktu yang lama (± 100 tahun). Gas ini masuk ke stratosfer dan akan merusak lapisan ozon yang berfungsi sebagai penyaring radiasi ultra violet dari cahaya matahari. Radiasi ultra violet, jika intensitasnya bertambah akan berbahaya bagi kesehatan manusia yaitu dapat menyebabkan kanker kulit.
  • Beberapa kegiatan yang dapat menimbulkan polusi udara di antaranya berikut ini.
    1. Asap dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran atau kebakaran hutan, asap rokok, yang membebaskan CO dan CO2 ke udara.
    2. Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap letusan gunung berapi yang menebarkan partikel-partikel debu ke udara.
    3. Bahan dan partikel-partikel radioaktif dari bom atom atau percobaan nuklir yang membebaskan partikel- partikel debu radioaktif ke udara.
    4. Asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik yang membebaskan partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur.
    5. Chloro Fluoro Carbon (CFCs) yang berasal dari kebocoran mesin pendingin ruangan, kulkas, AC mobil.

2. Pencemaran air

  • Secara fisik air layak dikonsumsi jika tidak berbau, berasa, maupun tidak berwarna. Di samping itu air tidak boleh mengandung racun maupun zat-zat kimia berbahaya (syarat kimia), dan tidak mengandung bakteri, protozoa ataupun kuman-kuman penyakit. Oleh karena itu kebersihan dan terbebasnya air dari polutan menjadi hal yang sangat penting.
  • apabila perairan tercemar dengan bahan atau logam berbahaya seperti arsenat, kadmium, krom, timah, air raksa, benzen, tetraklorida karbon dan lain-lain, bahan-bahan tersebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker
  • pada sungai-sungai yang alirannya lambat dan pada danau karena banyak polutan terurai dan juga terdapat bahan-bahan anorganik yang menyuburkan, airnya akan menjadi subur sekali untuk pertumbuhan ganggang dan tumbuhan air lainnya keadaan ini disebut eutrofikasi jika tumbuhan dan ganggang mati akan terjadi pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan terjadi pengendapan bahan-bahan yang dapat menyebabkan pendangkalan danau
  • Polusi air yang berat dapat menyebabkan polutan meresap kedalam air tanah yang menjadi sumber air untuk cuci, mandi, dan untuk air minum.
  • Air tanah yang tercemar sukar sekali untuk dikembalikan menjadi air bersih. Pengenceran dan penguraian polutan pada air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob. Jadi air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam waktu yang sangat lama walau tidak ada lagi bahan pencemar baru yang masuk.
  • Pencemaran air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut.
    1. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau,laut).
    2. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air bekas cucian, air kamar mandi.
    3. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
    4. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.
    5. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.
    6. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.
    7. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.
  • Beberapa parameter kimia kualitas air meliputi BOD, COD, DO, dan pH.
    1. BOD (Biochemichal Oxygen Demand)
      • BOD adalah jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme dalam air untuk menguraikan bahan organik. Nilai BOD diperoleh dari selisih oksigen terlarut awal dengan oksigen terlarut akhir. Apabila kandungan oksigen dalam air menurun, kemampuan mikroorganisme aerob untuk menguraikan limbah organik jga menurun.
    2. COD (Chemical Oxygen Demand)
      • COD merupakan jumlah oksigen yang diperlukan agar limbah dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia.
    3. DO (Dissolved Oxygen)
      • DO adalah kadar oksigen terlarut dalam air. Semakin kecil nilai DO perairan, tingkat pencemaran air semakin tinggi.
    4. pH
      • pH adalah ukuran keasaman suatu perairan. Air bersih mempunyai pH 6,5 – 7,5. Dengan pH yang lebih kecil atau lebih besar menunjukkan adanya pencemaran. Air tersebut tidak sesuai untuk kehidupan mikroorganisme.

3. Pencemaran tanah

  • Pencemaran tanah karena aktivitas manusia yang dikaitkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama ialah karena mulai bervariasinya macam sampah yang ditemukan dalam kehidupan serta dipergunakannya berbagai macam zat kimia untuk pupuk atau keperluan industri lainnya
  • plastik yang dibuang sembarangan menyebabkan tanah yang mengandung plastik tersebut tidak dapat menyerap air dan akan menjadi gersang.
  • Pemupukan dengan dosis yang melampaui dari yang diperlukan maka hal ini telah merupakan pencemaran
  • Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh beberapa sebab, di antaranya sebagai berikut:
    1. Sampah plastik, pecahan kaca, logam maupun karet yang ditimbun dalam tanah.
    2. Sisa pestisida dari kegiatan pertanian yang meresap ke tanah.
    3. Limbah deterjen yang dibuang ke tanah.
    4. Pengikisan lapisan humus (topsoil) oleh air.
    5. Deposit senyawa asam dari peristiwa hujan

Kalian ingin menyimak video pembelajaran tentang pencemaran? Klik video di bawah ini saja!

DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN AKIBAT AKTIVITAS MANUSIA

  • Aktivitas manusia mempengaruhi siklus biogeokimia baik di ekosistem darat (misal lahan pertanian) dan ekosistem akuatik (misal danau atau sungai).
  • Pada lahan pertanian aktivitas manusia seperti penggunaan pupuk buatan akan mengganggu siklus nitrogen, yaitu dengan adanya industri pupuk buatan, konsentrasi nitrogen terfiksasi akan mengalami peningkatan
  • Pada danau atau sungai, aktivitas manusia akan mempercepat proses eutrofikasi. Pupuk dari daerah pertanian, limbah cair pabrik dan rumah tangga menjadi penyebab air sungai dan danau mengandung nutrien anorganik yang berlebihan. Sebagai akibatnya akan terjadi peningkatan kepadatan organisme fotosintetik yang disusul dengan tertutupnya permukaan air oleh gulma (alga dan sianobakteri) yang merupakan organisme fotosintetik. Bilamana organisme fotosintetik tersebut mati, bahan organik menjadi terakumulasi di dasar danau, disanalah detritivora akan menggunakan semua oksigen. Keadaan ini membuat beberapa organisme tidak mampu bertahan hidup.
  • Manusia menghasilkan berbagai ragam jenis zat kimia beracun yang sangat banyak jenisnya, termasuk di dalamnya adalah zat kimia sintetik yang sebelumnya tidak berada di alam. zat kimia beracun tersebut kemudian dibuang ke ekosistem tanpa mempertimbangkan akibatnya terhadap ekosistem.
  • Aktivitas manusia banyak menghasilkan berbagai ragam limbah gas. Peningkatan limbah gas berupa CO2 di atmosfer merupakan permasalahan besar yang berhubungan langsung dengan siklus biogeokimia. Keadaan ini berpengaruh terhadap emisi CO2, efek rumah kaca dan penipisan ozon atmosfer.
  • Penebangan hutan yang merupakan ekosistem alamiah, yang umumnya dimanfaatkan untuk pengembangan  pertanian, industri  dan  pemukiman  tidak diragukan  lagi menyebabkan gangguan lokal paling besar pada lingkungan alamiah. Pemanenan kayu secara tebang rata juga merusak hutan.
  • Kecerobohan manusia adalah faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan beberapa ekosistem seperti yang terjadi di Indonesia. Tumpahan minyak mentah yang pernah terjadi di teluk Jakarta menjadi penyebab ratusan meter tanaman rumput laut yang dibudidayakan sejumlah warga mengalami kerusakan ataupun kebakaran hutan yang pernah terjadi di Kalimantan menyebabkan gangguan pandangan dan gangguan pernafasan pada manusia dan hewan penghuni ekosistem di sekitarnya

ETIKA LINGKUNGAN

  • Etika lingkungan adalah sikap dan tingkah laku manusia yang objektif terhadap kelestarian lingkungan sehingga dihasilkan manusia yang sadar lingkungan.
  • Beberapa prinsip yang sejalan dengan etika lingkungan di antaranya berikut ini.
    1. Manusia bukan sumber dari semua nilai, manusia bagian dari lingkungan.
    2. Manusia harus menjadi pengelola sumber daya yang bijaksana dari generasi ke generasi.
    3. Sumber daya digunakan seoptimal mungkin untuk kesejahteraan manusia.
    4. Perbaikan lingkungan harus disesuaikan dengan produksi benda dan materi.
    5. Hubungan manusia dengan alam harus saling menguntungkan berdasarkan pengertian ekologi.
    6. Lingkungan diciptakan tidak hanya untuk manusia tetapi juga untuk makhluk hidup lainnya.
    7. Sumber daya alam bersifat tidak tak terbatas, karena itu pemanfaatannya harus seefisien mungkin dan menghindarkan sikap boros.

LIMBAH DAN DAUR ULANG LIMBAH

  • Limbah dapat diartikan zat atau bahan dari sisa produksi atau kegiatan. Umumnya limbah berasal dari kegiatan manusia, baik berasal dari kegiatan rumah tangga (limbah domestik) maupun dari sisa kegiatan produksi pada industri (limbah pabrik). Limbah domestik biasanya  berskala  kecil, kurang atau tidak mengandung racun, dan tidak mengalami proses pengolahan limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Adapun limbah pabrik biasanya dalam skala besar, lebih bersifat toksik, dan biasanya telah mengalami proses pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
  • Menurut jenisnya limbah dikelompokkan menjadi limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik secara alami dapat diuraikan di alam (bersifat biodegradable), seperti kotoran ternak, daun, kertas, bangkai, sisa-sisa tanaman. Adapun limbah anorganik secara alami tidak dapat diuraikan (bersifat nonbiodegradable), sepeti logam, kaca, plastik, karet.
  • Menurut bentuk fisiknya limbah dikelompokkan menjadi limbah padat, limbah cair, dan limbah gas.
  • di daerah pemukiman penduduk yang padat dan bantaran sungai masih banyak warga masyarakat yang tidak memiliki bak penampungan limbah (septick tank). Limbah langsung dibuang ke selokan atau sungai sehingga mencemari
  • Untuk memperkecil dampak pencemaran oleh pembuanganlimbah ke lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan daur ulang (recycle), menggunakan kembali (reuse), perawatan (repair), dan penghematan (reduce).
  • Tidak semua limbah dapat didaur ulang, oleh karena itu perlu dilakukan pemisahan limbah menurut jenisnya sebelum dilakukan daur ulang. Misalnya limbah dipisahkan menjadi limbah logam, limbah kaca, limbah plastik, limbah kertas. Setelah pemisahan selesai baru dilakukan daur ulang.

Video berikut, mungkin akan menambah pemahaman kalian tentang konsep limbah. Simak aja, yuk!

UPAYA-UPAYA PERBAIKAN LINGKUNGAN

Dalam etika lingkungan, pelestarian lingkungan dilakukan agar tercipta
keseimbangan antara perkembangan peradaban manusia dengan pemeliharaan
lingkungan. Usa tersebut dilakukan dengan konservasi, pengolahan dan daur
ulang limbah, serta penggunaan bahan kimia berbahaya sesuai dosis dan
peruntuknnya.
Konservasi adalah usaha untuk melindungi, mengatur, dan memperbaharui
sumber daya alam. Beberapa contoh konservasi lingkungan antara lain:
a. Konservasi sumber daya alam hayati: perlindungan tempat hidup satwa melalui
taman nasional.
b. Konservasi tanah: reboisasi, pembuatan sengkedan, dan rotasi tanaman.
c. Konservasi hutan: peraturan penebangan hutan.
d. Konservasi air: pembuatan waduk.
e. Konservasi energi: pemanfaatan sumber energi alternatif.

Selama ini aktivitas manusia telah menimbulkan banyak kerusakan dan
pencemaran lingkungan. Bahkan para ahli ekologi memperkirakan bahwa kita
akan makin banyak membuat kerusakan dan pencemaran lingkungan yang tidak
dapat diperbaiki. Pada dasarnya terdapat tiga cara yang dapat dilakukan manusia
untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan